Dahulu dialek ini digunakan dalam perdagangan di pesisir Jawa Barat mulai Cirebon yang merupakan salah satu pelabuhan utama, khususnya pada abad ke-15 sampai ke-17. Bahasa Cirebon dipengaruhi pula oleh budaya Sunda karena keberadaannya yang berbatasan langsung dengan kebudayaan Sunda, khususnya Sunda Kuningan dan Sunda Majalengka dan juga dipengaruhi oleh Budaya Cina, Arab dan Eropa hal ini dibuktikan dengan adanya kata "Taocang (Kuncir)" yang merupakan serapan China, kata "Bakda (Setelah)" yang merupakan serapan Bahasa Arab dan kemudian kata "Sonder (Tanpa)" yang merupakan serapan bahasa eropa (Belanda). Bahasa Cirebon mempertahankan bentuk-bentuk kuno bahasa Jawa seperti kalimat-kalimat dan pengucapan, misalnya ingsun (saya) dan sira (kamu) yang sudah tak digunakan lagi oleh bahasa Jawa Baku.
Beberapa ahli percaya bahwa Sastra Cirebonan dalam bentuk tulisan telah ada sebelum permulaan zaman Hindu, dan telah mempengaruhi kebudayaan masyarakat Jawa. Sebagai hasilnya dapat ditemui dua macam hasil karya sastra cirebonan, yang disebut "tembang gedhe" dan "tembang tengahan" setelah Cirebon dijadikan pusat dari penyebar agama Islam oleh walisanga, yang diperkirakan sekitar abad ke 14 - 15 masehi, "tembang cilik" yang kebanyakan orang menyebutnya sebagai "tembang macapat" muncul. Setelah beberapa hasil karya sastra telah selesai ditulis, banyak cerita sejarah atau legenda menyebar ke masyarakat melalui komunikasi (tatap muka).
Seperti itulah bahasa indramayu yang terletak di tepi pantai laut jawa, yang indah dan Asri.
silahkan Anda kunjungi juga:
0 komentar: on "Bahasa Indramayu Lucu"
Post a Comment